Masalah pernapasan ditandai dengan kesulitan atau ketidaknyamanan saat bernapas. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, disebut juga dengan waktu tidur atau sesak napas di malam hari. Dalam bahasa medis, sesak napas dikenal sebagai sesak napas. Kesulitan bernapas adalah gejala yang dapat mengindikasikan beberapa kondisi medis. Mulai dari gagal jantung, obesitas dan penyakit pernafasan.
Sesak napas disebut kronis jika berlangsung lebih dari sebulan. Kondisi kronis biasanya dikaitkan dengan masalah dengan paru-paru, jantung, atau kesehatan mental Anda.
Jenis-Jenis Sesak Napas di Malam Hari
Sesak nafas yang dirasakan pada malam hari dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea.
Sesak napas yang terjadi saat pasien berbaring dikenal sebagai ortopnea. Sedangkan paroxysmal nocturnal dyspnea adalah kesulitan bernapas yang terjadi dalam beberapa jam setelah seseorang tidur.
Penyebab Sesak Nafas di Malam Hari
Sesak napas di malam hari bisa menjadi akibat dari berbagai kondisi medis. Apa itu?
Penyakit Paru-paru
Penyakit paru-paru dapat menyebabkan sesak napas di malam hari. Beberapa kondisi medis tersebut antara lain:
Asma
Asma yang terjadi pada malam hari disebut asma nokturnal. Selain sesak napas, pasien mungkin mengalami batuk, mengi, dan sulit tidur. Akibatnya, pasien akan merasa lelah keesokan harinya. Asma juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Emboli paru
Emboli paru adalah suatu kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di paru-paru. Selain sesak napas, penderita juga bisa mengalami nyeri dada, batuk, dan bengkak. Kondisi ini merupakan keadaan darurat yang memerlukan perhatian medis segera.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit yang disebabkan oleh paparan rokok atau bahan kimia berbahaya menyebabkan penyumbatan atau penyempitan saluran udara, sehingga sulit bagi pasien untuk bernapas. Selain sesak napas, gejala lain termasuk mengi, batuk berdahak, dan dada sesak.
Penyakit Jantung
Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, merokok dan kelebihan berat badan.
Alergi
Alergi bisa memburuk di malam hari dan menyebabkan sesak napas. Alergi ini disebabkan oleh adanya debu, bulu binatang, jamur dan serbuk sari yang menyebabkan alergi saat tidur.
Obesitas
Pasien yang kelebihan berat badan (obesitas) dapat menjadi sesak napas saat berbaring atau tidur. Kondisi ini disebabkan oleh perut menekan paru-paru pasien, mencegah paru-paru mengembang dengan baik saat tidur.
Gangguan Jiwa
Gangguan kecemasan dan serangan panik dapat menimbulkan gejala seperti sesak napas dan mual yang dapat terjadi pada malam hari.