Tag: Danau Toba

Wisata danau yang paling menarik perhatian di Sumatera Utara adalah Danau Toba. Bahkan danau yang satu ini bisa dibilang sebagai danau paling indah di pulau Sumatera. Suasana pegunungan serta perbukita yang sejuk serta danau yang sangat terjaga kebersihannya memang mampu memuaskan hasrat setiap pengunjung. Belum lagi hamparan air yang berwarna biru serta pegunungan hijau yang mengelilingi danau ini seakan menghanyutkan pikiran kita kedalam keindahannya.

Danau Toba merupakan danau yang berkawah seluas 1.145 km persegi. Uniknya lagi, ditengah Danau Toba terdapat sebuah pulau yang bisa kita kunjungi. Luas pulau yang ada di tengah Danau Toba mungkin sebesar negara Singapura. Pulau tersebut bernama pulau Samosir.

Jika dilihat lebih dalam lagi, sebenarnya Danau Toba terlihat seperti lautan lepas sangking besarnya. Jika dibandingkan dengan luas danau lainnya, luas yang ada pada Danau Toba memang terbilang tidak wajar. Berkat luas yang dimiliki tersebut, Danau Toba bahkan dinobatkan sebagai danau paling luas kedua di dunia, satu angka dibelakang Danau Victoria yang terletak di Afrika.

Salah satu pesona alam yang ada disini adalah pulau Samosir. Meski pulau ini sudah dibuka untuk publik sejak lama, tempat ini sangat dijaga keasrian serta kebersihannya. Pulau Samosir dapat diibaratkan sebagai permata ditengah pulau Sumatera.  Jika kalian menjelajahi pulau Samosir, kalian akan menemukan sebuah danau kecil ditengah pulau yang dikelilingi oleh indahnya hutan pinus.

Bagi kalian yang berkunjung ke kota Medan sangat disayangkan jika kalian tidak datang ke Danau Toba untuk sekedar melepas penat. Ada beberapa pantangan yang harus kalian ketahui saat berada di Danau Toba, yakni dilarang meludah ke danau, dilarang melakukan hubungan intim di danau serta dilarang membuang sampah di danau. Masyarakat sekitar percaya penunggu Danau Toba bisa marah jika kita melakukan hal tersebut.

Seperti yang kita tahu, Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba sempat menjadi trending topic di berbagai media. Pada peristiwa naas tersebut, ada lebih dari 70 penumpang diketahui tenggelam di antara Samosir dan Simalungun. Sebenarnya kejadian kapal tenggelam di danau Toba tidak hanya terjadi kali ini saja, sebelumnya juga sudah pernah terjadi, berikut ini tragedi kapal tenggelam yang terjadi di Danau Toba.

Pada tahun 2013 silam dimana sedang ada perayaan Pesta Danau Toba, ada kecelakaan yang terjadi antara kapal Ferry Toa Toba I dengan kapal motor di tengah Danau Toba. Kejadian mengerikan ini terjadi pada bulan September tahun 2013. Pada kejadian itu, ada 85 penumpang yang terlibat dalam kejadian dimana empat orang dikabarkan hilang sedangkan 81 penumpang selamat.

Jika melihat dari semua kejadian yang pernah terjadi, mungkin kejadian di tahun 1997 menjadi kejadian yang paling mengerikan. Kapal Motor Pedatari tenggelam serta mengakibatkan puluhan nyawa melayang. Kejadian ini terjadi akibat kelebihan muatan sehingga kapal tidak bisa menahan berat beban yang ada diatas.

Kejadian ketiga adalah kapal boat dan kapal kayu yang bertabrakan di tahun 2016 silam. Kejadian ini terjadi di bulan Mei 2016 silam dimana dua penumpang sekarat serta puluhan penumpang lainnya mengalami luka ringan. Untungnya dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa.

Itu dia beberapa kejadian kecelakaan yang pernah terjadi di Danau Toba. Semoga kedepannya pemerintah setempat dapat lebih fokus menangani masalah ini agar kedepannya tidak terjadi hal yang serupa.

Setelah tenggelamnnya kapal motor Sinar Bangun di Danau Toba, Kementerian Perhubungan akan segera meluncurkan sebuah operasional KPM ( Kapal motor Penyeberangan ) Ihan Batak, yang berguna untuk melayani transportasi diperairan Danau Toba, Provinsi Sumetara Utara.

Peluncuran KPM ( Kapal Motor Penyeberangan ) Ihan Batak ini akan di lakukan oleh Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) yang bernama Budi Setiyadi, yang berlokasi di Pantai Pasir Putih Desa Parparean II, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir.

KMP Ihan Batak akan menggantikan Kapal Motor KM Sinar Bangun, Kapal ini merupakan jenis kapal motor Ro-Ro dengan kapasitas 300 Gross Tonage ( GT ) yang telah di kerjakan di Cirebon, lalu kemudian di lanjutkan lagi pengerjaannya setelah di angkut melalui jalur darat menuju ke Porsea.

Pengerjaan KMP Ihan Batak sudah mencapai sekitar 90 persen dan di perkirakan sudah dapat di selesaikan pada bulan Oktober 2018, dan akan mulai di operasikan pada bulan Desember mendatang, untuk melayani para penumpang di dalam angkutan Natal dan Tahun baru.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian ( Kemenhub ) yang bernama Budi Setiyadi menjelaskan, KMP Ihan Batak itu merupakan kapal pertama yang dapat di bangun di wilayah Danau Toba.

Kapal itu diberikan nama KMP Ihan Batak sesuai dengan usulan dari bapak Bupati Toba Samosir yang bernama Darwin Siagian beserta dengan tokoh masyarakat setempat lainnya.