Mendengar kata taman bermain atau theme park, apa yang akan pertama kali kalian pikirkan ? Sebuah tempat dimana kalian bisa bermain dan bersenang-senang yang dipenuhi tawa dan keceriaan ? Mungkin hal ini benar adanya. Taman bermain dibangun dengan tujuan untuk memberikan hiburan bagi para pengunjungnya.
Suasana menyenangkan memang bisa kalian temukan ketika semua wahana masih berfungsi dengan baik serta banyak pengunjung yang datang. Tetapi jika taman bermain tersebut sudah tutup puluhan tahun dan terbengkalai, apa yang akan kalian pikirkan ? Tentu persepsi kalian akan berubah bukan ?
Coba saja kalian bayangkan suasana taman bermain yang luas, dimana semua wahana yang ada sudah menjadi barang rongsokan dan dimakan umur. Belum lagi tanaman liar yang tumbuh tinggi dan menutupi tempat tersebut, terkesan seram layaknya film horor bukan ?
Kali ini kita akan mengintip tentang Guliver’s Kingdom Theme Park. Taman bermain kini merupakan taman bermain yang ada di Jepang. Taman bermain ini dibuka pada tahun 1998 silam dan hanya bertahan selama 3 tahun saja. Pasalnya pada tahun 2001 silam, taman bermain ini resmi ditutup.
Mengapa demikian ? Alasannya adalah minimnya pengunjung yang datang ke taman bermain ini. Hal ini disebabkan oleh lokasi taman bermain yang tidak strategis, yakni dibawah kaki gunung Fuji yang berdekatan dengan Aokigahara Forest atau hutan bunuh diri.
Tidak sampai disitu saja, taman bermain ini dibnagun di Desa Kamikushiki, menurut informasi yang beredar, desa tersebut merupakan desa yang menganut aliran sesat. Oleh karena itu taman bermain ini menjadi ditinggalkan dan menjadi tempat mati.