Laporan Baru Menjelaskan Kenapa Mixer Gagal
Laporan Baru Menjelaskan Kenapa Mixer Gagal. Kehancuran dari mixer mengejutkan banyak pemain karena mereka berhasil melakukan akuisisi yang besar dan bekerja dibawah microsoft yang merupakan perusahaan teknologi yang paling sukses didunia. Meskipun kelihatannya mereka menuju arah yang positif. Mixer akhirnya malah bergabung dengan facebook gaming dan banyak streamers dan para viewers terheran dengan keputusan tersebut. Laporan terbaru dari Business Insider sekarang mensugestikan bahwa beberapa faktor yang membuat hilangnya platform streaming tersebut.
Mixer dibuat pada tahun 2016 dengan nama Beam oleh Matt Salsamendi dan James Boehm dan perusahaan tersebut dengan cepat menemukan mereka sebagai kompetitor dari twitch yang sangat sukses tersebut. Tetapi meskipun mereka mendapatkan dukungan dari microsoft, perusahaan tersebut memiliki masalah untuk membedakan mereka dengan twitch yang sudah stabil dan popler tersebut. Alhasuilnya mixer menggunakan uangnya untuk mempromosikan diri mereka dan hal ini menjadi kunci dari jatuhnya servis tersebut
Memang semua perusahaan membutuhkan promosi dan marketing sendiri untuk menarik perhatian potensi penonton. Kelihatannya proses dari mendapatkan streamer secara finansial berdampak pada perusahan tanpa mendapatkan profit. Dalam laporan dari mixer. Mereka mengkalim bahwa kesepakatan membawa ninja kedalam stream tersebut berharga sekita 20-30 juta dollar dan ini kelihatannya bukan merupakan investasi yang cukup bijaksana. Dimana streamer tersebut hanya mendapatkan 3.2 juta subscribers di Mixer. Hal ini cukup mengecewakan dibandingkan dengan twitch akun dia yang sampai memasuki 15 juta subscribernya. Dengan kurannya hasil dari investasi besar tersebut. Ini jelas bahwa strategi ini tidak mendapatkan profit sesuai yang mereka inginkan. Perusahaan tersebut juga menghadapi isi yang cukup signifikan yang dimulai ketika founders dari mixer pergi di tahun 2019.
Setelah founder pergi, kelihatannya perusahaan tersebut memiliki masalah mengenai moral dan akhirnya dengan cepat berubah menjadi lingkungan yang toxic. Pegawai seperti Wes Wilson dan Milan Lee mengekspresikan rasa ketidakpuasan ,ereka dengan tim HR microsoft dalam menghadapi masalah ini dalam management baru tersebut. Ini jelas perusahaan tersebut mengalami masalah internal