Penyebab Keluarga Menjadi Toxic dan Cara Mengatasinya


Citra keluarga yang ideal dan penuh kasih tidak berlaku untuk semua orang. Lebih buruk lagi, berada dalam keluarga seperti ini tidak dapat ditangani semudah meninggalkan teman atau pasangan yang toxic.

Ada emosi yang sulit ketika seseorang terlibat dengan keluarga yang toxic. Konstruksi sosial saat ini bertujuan untuk memaafkan dan memaafkan kerabat terdekat itu sendiri. Padahal, membenci atau berpisah dari keluarga dianggap sebagai hal yang buruk.

Penyebab Sensasi dalam Keluarga Toxic

Ada begitu banyak faktor yang membuat seseorang membenci keluarga atau anggotanya. Penting untuk mengetahui apa pemicunya agar lebih mudah mengendalikan situasi. Beberapa alasan paling umum mengapa seseorang mungkin merasa terjebak dalam keluarga yang toxic adalah:

Ikatan buruk

Ikatan keluarga yang buruk atau keterikatan yang buruk dapat dimulai dengan kelahiran seorang anak. Tidak semua orang memiliki ikatan yang sehat sebagai seorang anak. Ketika pengasuh tidak konsisten, itu dapat mempengaruhi kepercayaan pada orang lain.

Sementara itu, jika orang tua cenderung mengabaikannya, anak mungkin akan kesulitan membangun hubungan dekat seiring bertambahnya usia. Jika emosi pengasuh cenderung berfluktuasi, anak akan kesulitan mengendalikan emosinya.

Harapan yang berbeda tentang peran dalam keluarga

Keluarga toxic adalah keluarga yang tidak dapat menentukan jarak ideal antara setiap anggota keluarga. Contohnya berkisar dari tidak menghormati privasi satu sama lain, menjadi manipulatif, mengabaikan emosi, terlalu dominan, atau terus-menerus mengkritik.

Perbedaan prinsip

Seseorang mungkin juga merasa terjebak dalam keluarga yang beracun ketika prinsip dan tujuan hidup mereka berbeda dari anggota keluarga lainnya. Biasanya hal ini dapat bervariasi dari persuasi politik hingga agama.

Bagaimana cara menghadapi keluarga yang toxic?

Berurusan dengan situasi di mana Anda merasa terjebak dalam keluarga yang toxic ini dapat menjadi tantangan. Apakah Anda tinggal bersama atau hanya memiliki kontak sesekali, tetap penting untuk mengetahui bagaimana menangani situasi ini. Simak ini:

Validasi perasaan

Langkah pertama adalah memvalidasi alias menerima perasaan dan emosi yang muncul. Jangan menilai diri sendiri karena Anda tidak bisa benar-benar dekat dengan anggota keluarga. Sebaliknya, cobalah untuk menerima diri sendiri dan kendalikan emosi Anda.

Buat keputusan

Jika keluarga yang beracun telah sampai pada titik menyakiti diri sendiri dengan bersikap kasar atau terlalu penuh kebencian, putuslah dengan orang itu. Ini bisa bersifat sementara atau permanen.

Meningkatkan hubungan

Pilihan lain adalah meningkatkan hubungan dengan kerabat dalam keluarga yang toxic. Ini biasanya menjadi solusi jika hubungan itu benar-benar penting dan Anda masih bisa merasakan kepercayaan, komunikasi, dan perasaan positif.