Keindahan Gua Kapur Di Cheddar Gorge Inggris

Inggris adalah negara berbentuk kerajaan yang cukup terkenal dengan dunia sepakbolanya. Bukan hanya itu saja, Inggris juga merupakan negara yang banyak dikunjungi oleh wisatawan internasional. Bermarkas di london, Inggris mempunyai tempat wisata yang terkenal selama lebih dari 2000 tahun. Tempat wisata di Inggris juga mempunyai sejarah yang luar biasa. Berbagai cinderamata juga ditawarkan di negara inggris ini.

Hidangan dan wisata kuliner yang ada di Inggris tidak diragukan lagi dan warga masyarakat Inggris juga dikenal ramah terhadap turis asing. Salah satu tempat wisata yang mungkin bisa ditawarkan adalah Gua Cheddar Gorge yang berada di Mendip Hills, dekat desa Cheddar di Somerset, Inggris. Gua Cheddar Gorge merupakan daerah pegunungan kapur yang mempunyai lembah hijau yang terbentang luas diantara beberapa desa.

Daerah pedesaan yang masih hijau dan asri akan memanjakan kita. Udara sejuk dan jauh dari polusi merupakan daya tarik bagi wisatawan asing. Di tempat inilah terdapat gua gua yang terbentuk dari sungai bawah tanah yang mengalir hingga saat ini. Dikawasan ini terdapat dua buah gua yang terkenal yaitu gua Gough dan gua Cox. Sejarah Inggris menyebutkan bahwa di tempat ini pernah di temukan kerangka manusia tertua di Inggris yang di beri nama Cheddar Man.

Kerangka tersebut ditemukan secara lengkap dan diperkirakan oleh para ahli berumur lebih dari 9.000 tahun lamanya. Saat memasuki gua Gough, kita akan disuguhkan dengan pemandangan luar biasa yang tercipta dari stalagmit dan stalagtit. Menjelajahi gua yang ada didalamnya membuat kita seperti berada di dalam zaman prasejarah.

Jalanan yang biasanya banyak dilalui oleh para pendaki kini nampak sepi dari aktivitas. Sejumlah hotel dan penginapan juga tampak tidak beroperasi.

Biasanya penginapan dan Hotel di kawasan gunung Rinjani akan tampak penuh dan ramai pendaki bahkan para pendaki yang tidak mendapatkan tempat penginapan bisa tidur di jalanan dan hanya beralaskan tenda. Para petani Di kawasan tersebut juga enggan melakukan aktivitas pertaniannya di lereng gunung Rinjani karena takut terjadi gempa yang mengakibatkan tanah di lereng tersebut runtuh.